Tim balap F1 MasterCard Lola (motorsport.com) |
Perusahaan mobil asal Inggris yaitu Lola Cars telah mengonfirmasi keikutsertaan mereka di F1 musim 1997 dan mengadakan perjanjian sponsor sebanyak 4 tahun dengan perusahaan kartu kredit asal Amerika Serikat yaitu MasterCard.
Keputusan di akhir ini sangat sulit bagi para insinyur di perusahaan tersebut, mengingat mobil yang rencananya dinamai T97/30 ini harus siap pada bulan Februari 1997.
Dilansir dari grandprix.com, mereka akan menggunakan mesin Ford ED V8 karena mesin mereka sendiri yaitu V10 masih dalam persiapan.
Ini merupakan upaya keenam dari perusahaan milik Eric Broadley setelah mencoba dalam beberapa waktu yang berbeda.
Mereka sempat membuat mobil untuk tim Bowmaker Yeoman Credit pimpinan Reg Parnell pada 1962, tetapi tim tersebut hanya bertahan kurang dari setahun.
Selanjutnya, mereka melakukan kerjasama dengan Honda untuk membuat mobilnya sendiri, dengan satu-satunya kemenangan diraih John Surtees pada GP Italia 1967 di sirkuit Monza.
Setelah menguasai balap sportscar di era 1960an, mereka kembali ke F1 lewat tim Embassy Hill pimpinan juara dunia Graham Hill, yang tidak berlangsung lama.
Usai meraih sukses pada era 1980an lewat IndyCar dan Formula 3000, mereka mengadakan kerjasama dengan perusahaan Beatrice dan manajer balap Carl Haas untuk membangun proyek bernama Formula One Race Car Engineering (FORCE).
Kerjasama tersebut menghasilkan tim Haas Lola, yang sebenarnya hanya sekadar nama saja karena Lola sendiri tidak ikut terlibat dalam proyek tersebut.
Tim tersebut turun di F1 pada 1985 dan 1986 dan menggunakan nama-nama besar seperti Alan Jones, Patrick Tambay hingga Eddie Cheever.
Pada 1988, Lola bekerjasama dengan Larrousse hingga tahun 1992 dan beralih ke Scuderia Italia pimpinan Beppe Lucchini pada 1993 dengan membuat mobil yang dipadukan dengan mesin Ferrari.
Kegagalan di proyek terakhir tersebut membuat mereka undur diri di akhir musim untuk membuat mobil F1 buatan sendiri tanpa bantuan pihak lain.
"F1 menawarkan kestabilan bagi perusahaan kami. Ini sangat bagus karena pengembangan teknis di F1 akan meringankan aspek lainnya dalam operasi kami," ujar Brett Trafford selaku Direktur Pemasaran Lola F1 Team.
Trafford bekerja keras dalam mencari dana untuk tim yang mencapai 45 juta USD, dan beban Lola dalam keuangan akan lebih ringan usai kesepakatan dengan MasterCard yang mencapai 10 juta USD per tahun.
Hal ini didukung dengan keinginan MasterCard dalam mempromosikan produknya secara eksklusif melalui keanggotaan pemegang kartunya.
Nilai pembayaran keanggotaan paling rendah adalah 79 hingga 99 USD per tahun, lalu menengah yaitu 279 hingga 299 USD per tahun, dan tertinggi yaitu 1999 hingga 2999 dengan yang terakhir hanya tersedia untuk 320 anggota saja.
Jika mengikuti keanggotaan tersebut, pemegang kartu MasterCard akan memperoleh pernak-pernik, pakaian tim, foto dengan tanda tangan pembalap, hingga surat kabar.
Mereka juga akan mengadakan lelang produk balap bagi anggota serta khusus untuk anggota tertinggi akan diajak dalam acara khusus dan makan malam yang diselenggarakan oleh tim Lola F1.
"Ini adalah sesuatu yang baru dalam pemasaran olahraga. Kami membawa beragam manfaat ini kepada pemegang kartu MasterCard yang belum pernah mereka miliki sebelumnya," ujar perwakilan MasterCard yaitu Mava Heffler.
Proyek yang segera dijalankan pada Februari 1997 ini akan membuat MasterCard mendapatkan popularitas dari F1 melalui penggunaan kartu kreditnya.
Kesepakatan ini dilakukan pada 5 November 1996 lalu dan kini Lola sedang berusaha untuk mencari pembalap untuk musim depan.
Beberapa pembalap memiliki potensi untuk bergabung dari tim tersebut mulai dari Martin Brundle, Allan McNish, Ricardo Rosset, Ricardo Zonta dan Tom Kristensen.***
Sumber diterjemahkan dari: https://www.grandprix.com/news/lola-lands-mastercard.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar