Minggu, 22 Desember 2024

Keputusan Pembalap yang Membuat Kecewa Red Bull di F1

Kimi Raikkonen bersama Sauber di tahun 2001 (Motorsport Images)
Red Bull Racing hingga saat ini masih dikenal sebagai pemain penting di ajang balap F1.

Mereka sukses menciptakan beberapa pembalap juara dunia, seperti Sebastian Vettel dan Max Verstappen.

Semua ini berawal ketika perusahaan minuman asal Austria ini membeli tim Jaguar pada akhir tahun 2004.

Jauh sebelum itu, sebenarnya mereka sudah masuk ke F1 dengan menjadi sponsor untuk tim Sauber pada 1995.

Setelah kerjasama yang baik selama beberapa tahun, mereka memutuskan meninggalkan Sauber usai konflik terkait pembalapnya pada musim 2001.

Hal ini dijelaskan oleh Direktur Olahraga Sauber yaitu Beat Zehnder dalam podcast F1 Beyond The Grid, seperti dilansir dari mirror.co.uk.

"Red Bull sangat berharap bisa membawa Enrique Bernoldi, yang membalap di Formula 3000 pada musim 2000," ujar Zehnder.

Ia diminta oleh pemilik tim yaitu Peter Sauber untuk melihat perkembangan pembalap asal Brasil tersebut.

Ternyata, ia sangat tidak tertarik dengan performa yang ditunjukan sang pembalap.

"Mengapa Bernoldi ingin menjadi pembalap F1? Apakah karena ia ingin tempat gratis ke tim besar? Begitu pendapat saya," ceritanya.

Alih-alih Bernoldi, Sauber justru memberikan tempat tersebut kepada pembalap muda asal Finlandia yaitu Kimi Raikkonen.

Kecewa dengan keputusan tersebut, Red Bull menghentikan pendanaan sponsor kepada Sauber, yang pada awalnya direncanakan menjadi tim utama untuk perusahaan tersebut.

"Kami memilih Kimi dan bukan Enrique. Mungkin begitulah Red Bull Racing terbentuk," jelasnya.

Ditolak oleh Sauber, Bernoldi pun dialihkan ke tim Arrows untuk F1 musim 2001 dan 2002.

Hasilnya adalah ia tidak pernah mencetak satupun angka sepanjang 2 musim tersebut.

Dengan hasil itu, maka pilihan Sauber untuk merekrut Raikkonen sebenarnya sudah tepat.

Namun, Red Bull mulai menunjukkan peningkatan dengan memenangkan beberapa gelar pembalap dan konstruktor sejak 2010.

Sementara itu, Sauber hanya mampu meraih 1 kemenangan dari 462 kali start di F1, yang diperoleh lewat Robert Kubica pada GP Kanada 2008.

Jika seandainya Sauber memilih Bernoldi dan bukan Raikkonen, bisa saja nasib tim tersebut akan berbeda.***

Sumber diterjemahkan dari: https://www.mirror.co.uk/sport/formula-1/red-bull-sauber-bernoldi-raikkonen-28832331

Tidak ada komentar:

Posting Komentar