Williams BMW 2005 (Getty Images via Andreas Rentz) |
Perusahaan mobil asal Jerman yaitu BMW secara mengejutkan menghentikan kemitraannya dengan tim F1 Williams pada akhir musim 2005.
Dilansir dari The Guardian pada 23 Juni 2005, mereka diketahui telah membeli tim F1 lainnya asal Swiss yaitu Sauber.
Kehilangan tersebut membuat Williams harus mencari pemasok baru untuk musim 2006 mendatang.
Perusahaan Jepang seperti Honda hingga Toyota menjadi incaran tim pimpinan Frank Williams tersebut.
Opsi lainnya yang bisa dipilih adalah dengan menggunakan mesin Cosworth V8.
Namun, mereka perlu membayar USD10 juta per tahun, tidak gratis lagi seperti yang saat ini diperoleh saat bersama BMW.
Kemitraan antara BMW dengan Williams sendiri seharusnya berlangsung hingga 2009.
Tetapi pihak BMW mengaku ingin lebih banyak campur tangan di tim, dan Williams menolak hal tersebut karena ingin bertahan kepada sikap independent.
Keretakan hubungan antara kedua belah pihak mulai terlihat kala Direktur Teknik Williams yaitu Patrick Head melancarkan serangan kepada Direktur Olahraga BMW yaitu Mario Theissen.
Ditambah lagi, kerjasama yang terjalin sejak tahun 2000 tidak memberi hasil signifikan.
Mereka sukses memenangkan 10 seri balapan, tetapi sama sekali belum mampu untuk meraih gelar juara dunia F1.
Theissen sendiri mengklaim bahwa Sauber adalah mitra yang tepat untuk keberlangsungan BMW di F1.
''Di Sauber, kami menemukan dasar yang kuat untuk pengembangan dan produksi kendaraan, didukung pengetahuan dan teknologi windtunnel yang modern,'' ujar Theissen.
Dirinya mengaku bahwa tim tersebut memiliki potensi baik untuk terus berkembang, meski anggaran yang ada sangatlah terbatas.
Penataan ulang strategi F1 yang dilakukan BMW diklaim olehnya karena ada beberapa alasan logis.
''Mobil, ban dan pembalap kini memainkan peran lebih besar dibanding sebelumnya. Selain itu, paket yang optimal hanya bisa diperoleh lewat tim yang terintegrasi penuh dan proses yang jelas,'' lanjutnya.
Peter Sauber selaku pemilik tim Sauber juga mengatakan bahwa kemitraan dengan BMW menjadi solusi ideal.
''Kerjasama ini membuat tim kami bisa meningkatkan kinerja sekaligus mempertahankan lokasi di Hinwil beserta lapangan kerja bagi 300 pekerja kami saat ini,'' ujar Sauber.
Kemitraan ini mengakhiri keterlibatan tim asal Swiss yang selama ini selalu independen sejak pertama kali masuk ke F1 pada musim 1993.
BMW sendiri diklaim telah membayar USD100 juta kepada Sauber dan Credit Suisse untuk mengambil alih tim dan memperluas markas di Hinwil, Swiss.***
Sumber: https://www.theguardian.com/sport/2005/jun/23/formulaone.formulaone20051
Tidak ada komentar:
Posting Komentar