Pabrikan Yamaha, sebagai salah satu nama besar di MotoGP, pernah mendapatkan masalah perihal sponsor mereka.
Hal itu terjadi pada tahun 2004, ketika mereka mengumumkan Gauloises dan Fortuna sebagai sponsor tim pabrikan dan tim satelit mereka saat itu yaitu Tech 3.
Keputusan untuk memilih dua produk tersebut menuai gelombang protes terkait meningkatnya sponsor rokok serta penggunaan dua livery yang berbeda.
Pada tahun 2003, Gauloises mensponsori tim Tech 3 dan Fortuna mensponsori tim pabrikan Yamaha.
Pada daftar pembalap tahun 2004, diketahui bahwa tim pabrikan akan memakai nama Gauloises Fortuna Yamaha dan tim satelit dengan nama Fortuna Gauloises Tech 3.
Valentino Rossi dan Carlos Checa membalap untuk tim pabrikan, sementara Norick Abe dan Marco Melandri membalap untuk tim satelit Tech 3.
Yamaha sadar bahwa menaruh dua sponsor di setiap motor akan menimbulkan masalah, sehingga mereka memutuskan untuk menaruh satu pembalap di setiap tim dengan warna dari salah satu merek tersebut.
Valentino Rossi dan Norick Abe akan menggunakan livery Gauloises, sementara Carlos Checa dan Marco Melandri akan menggunakan livery Fortuna.
Kasus ini cukup membingungkan bagi orang yang baru menyaksikan MotoGP, meski belum ada peraturan yang saat itu membolehkan bahwa satu tim memiliki dua livery berbeda.
F1 telah menerapkan peraturan tersebut dengan tujuan supaya penonton bisa mengenali tim dan pembalap yang ada.
Kasus yang dialami Yamaha ini sebelumnya juga pernah terjadi di F1 lewat British American Racing (BAR).
Saat peluncuran tim di tahun 1999, BAR menggunakan dua sponsor yaitu Lucky Strike yang digunakan Jacques Villenueve, dan 555 yang digunakan Ricardo Zonta.
FIA selaku penyelenggara F1 kemudian memprotes hal tersebut, dikarenakan tidak boleh ada satu tim dengan beda livery, sehingga mereka meminta BAR untuk melakukan perubahan.
BAR mengakali hal tersebut dengan memberikan dua livery dalam satu mobil, dengan Lucky Strike di sebelah kiri dan 555 di sebelah kanan.
Meski langkah BAR bisa dilakukan hingga akhir musim, keputusan sebuah tim untuk disponsori dua merek rokok sangat tidak pantas, ketika ajang olahraga berusaha untuk mengurangi ketergantungan terhadap uang dan periklanan rokok secara keseluruhan.
Kejadian tersebut pada akhirnya membuat tidak ada lagi tim F1 yang disponsori lebih dari satu merek rokok, meskipun secara keuntungan sangat menjanjikan.
Kasus yang sama pun dialami oleh Yamaha dengan menggunakan Gauloises dan Fortuna sebagai sponsornya.
Keduanya merupakan merek dari perusahaan Altadis dan sudah hadir di MotoGP selama beberapa tahun, berbeda dengan Lucky Strike dan 555 yang tiba-tiba langsung ada di F1.
Protes pun datang dari perusahaan rokok sejenis terkait dengan penamaan ganda terhadap tim atau pembalap, hingga orang-orang yang berkampanye untuk melawan rokok.
Pada akhirnya, dua tim dengan dua livery berbeda tersebut bisa berjalan dan mengarungi musim 2004 hingga selesai.
Pada musim 2005, Gauloises secara penuh hijrah ke tim pabrikan Yamaha dan Fortuna hijrah ke Tech 3, sehingga pertentangan mengenai satu tim dengan dua livery di MotoGP pun berakhir sudah.***
Sumber:
- https://www.crash.net/motogp/feature/73658/1/trouble-ahead-for-gauloises-fortuna-teams
- https://www.crash.net/motogp/news/73673/1/unusual-yamaha-livery-announced
- https://www.crash.net/motogp/feature/73786/1/barcelona-treated-as-yamaha-unveils-new-line-up
Tidak ada komentar:
Posting Komentar