Minggu, 14 Januari 2024

Convenience Store Lawson: Berawal dari Milik Amerika, Kini Menjadi Milik Jepang

Salah satu iklan Convenience Store Lawson di tahun 1970an (YouTube The Media Hoarder)

Convenience Store merupakan konsep toko yang berbeda dengan minimarket biasa, dimana mereka menawarkan produk berkualitas tinggi yang ditambah dengan tempat bersantai untuk makan dan minum.

Lawson merupakan salah satu convenience store yang namanya cukup populer, bukan hanya di negara asalnya yaitu Jepang, tetapi juga Indonesia.

Mereka bersaing dengan minimarket lokal seperti Alfamart dan Indomaret melalui konsep convenience store yang diterapkannya.

Umumnya orang memahami bahwa Lawson berasal dari Jepang, tetapi sebenarnya mereka merupakan perusahaan asal Amerika Serikat.

Sejarah dimulai pada tahun 1939 ketika seorang pebisnis bernama J.J. Lawson menjajakan minuman susu di sekitar wilayah Cuyahoga Falls, Ohio, Amerika Serikat.

Ia kemudian mendapat ide untuk membangun sebuah toko penjualan susu, daripada dirinya yang harus datang ke rumah warga setempat.

Seiring berjalannya waktu, ia mulai menambahkan produk lainnya seperti makanan, minuman, hingga kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Bisnisnya kemudian berkembang menjadi sebuah convenience store dengan nama "Lawson's" yang bertahan hingga tahun 1985.

Pada tahun tersebut, Consolidated Foods sebagai pemilik Lawson sejak 1959 kemudian berganti nama menjadi Sara Lee Corporation di tahun yang sama, dan mereka melakukan perubahan strategi bisnis perusahaan.

Melansir situs Ideastream.org, Sara Lee kemudian menjual Lawson kepada sebuah perusahaan bernama Dairy Mart, yang kemudian mengganti seluruh nama gerai Lawson.

Sejak 1985, Lawson digantikan oleh Dairy Mart, yang kemudian mengalami kebangkrutan di akhir tahun 2001 dan terpaksa menjual bisnisnya ke Alimentation Couche-Tard sebagai pemilik Circle K.

Singkatnya, nama Lawson di Amerika Serikat telah hilang dan bertransformasi pada saat ini menjadi Circle K.

Meski begitu, ternyata Lawson tidak sepenuhnya hilang dan keberadaannya masih ada sampai saat ini.

Semua berawal dari Consolidated Foods yang mengadakan kerjasama dengan perusahaan ritel asal Jepang yaitu Daiei untuk membuka toko Lawson di Toyonaka City.

Konsep toko berupa convenience store dianggap cukup menarik dan belum pernah diterapkan oleh bisnis serupa di Jepang.

Beberapa tahun kemudian, Daiei menggabungkan Lawson dan menjadikannya sebagai sebuah perusahaan independen yang tampaknya terpisah dari perusahaan resminya di Amerika Serikat.

Karena hal tersebut, Lawson di Jepang tidak terdampak perubahan di Amerika Serikat dan hasilnya adalah nama tersebut masih bertahan sampai kini.

Maka seperti itulah bagaimana Lawson berpindah tangan dari sebelumnya milik Amerika Serikat, dan kini menjadi milik Jepang.

Di Jepang sendiri, Lawson adalah pemain besar di bisnis convenience store yang bersaing ketat dengan FamilyMart dan 7-Eleven.

Kehadirannya di Indonesia juga cukup diperhitungkan, dengan PT Midi Utama Indonesia (Alfamidi) sebagai pemegang lisensi usaha Lawson di Indonesia.

Konsep convenience store yang mereka terapkan juga sangat menarik dan cocok bagi masyarakat Indonesia yang ingin belanja sekaligus bersantai.***

Sumber:

  • https://www.ideastream.org/government-politics/2018-09-11/how-lawsons-a-small-ohio-dairy-became-a-japanese-retail-giant
  • https://www.youtube.com/watch?v=k-C5NrHdTKc (Iklan Lawson di Amerika Serikat pada tahun 1970an)
  • https://www.youtube.com/watch?v=TcysLS6zNJE (Iklan lainnya di tahun 70an)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar