HARIANHALUAN.COM - Seorang penulis konten di media online sangat perlu untuk memahami dasar-dasar dalam menulis konten artikel yang akan disampaikan.
Mereka perlu mengenal unsur-unsur penting bahkan mulai dari yang dasar sekalipun seperti penulisan judul dan sumber.
Hal tersebut dimaksudkan supaya konten bisa dianggap lolos uji dan bisa ditemukan pada mesin pencari.
Menjawab hal tersebut, Haluan dan Hops memberikan ilmu kepada para peserta pelatihan konten kreator berupa tata cara penulisan konten.
Nicolaus Ade, sebagai pemberi materi, menunjukkan kepada para peserta tentang tata cara yang harus dilakukan berdasarkan buku pedoman.
Judul adalah hal yang paling penting dan krusial dalam penulisan, karena judul bisa menentukan apakah konten tersebut layak atau tidak.
Ia mengatakan bahwa judul harus mengandung subjek dan predikat serta mengandung keyword yang relevan.
Penulis konten sebaiknya menggunakan long-tail keyword supaya judul dan informasi yang disampaikan lebih spesifik dan menciptakan persaingan yang rendah.
Dalam pembuatan judul, sebaiknya tidak menggunakan simbol unik karena akan sulit untuk ditemukan oleh mesin pencari.
Penggunaan tanda tanya pada judul pun hanya diperbolehkan untuk artikel dengan tema seperti Gaya Hidup, Otomotif, Belia dan Teknologi.
Artikel hard news seperti cek fakta atau yang mencantumkan kutipan tokoh pun diperbolehkan untuk memakai tanda tanya.
Editor dan penulis konten pun harus memeriksa dengan teliti apakah judul yang dibuat sudah memenuhi syarat atau belum.
Sumber juga menjadi hal yang krusial dalam penulisan konten yang akan disampaikan dan dipublikasikan.
Dalam penulisan hard news, sumber yang ditulis harus jelas dan sebaiknya tidak bersumber dari media sosial atau portal berita lain.
Sumber pun selain harus dicantumkan di kolom source juga disematkan di dalam body text.
Untuk sumber dari artikel berbahasa asing, pastikan bahwa media yang menjadi sumber tersebut tidak memiliki situs dengan versi Bahasa Indonesia.
Khusus untuk artikel seperti tutorial, boleh menggunakan sumber apapun bahkan tanpa perlu dicantumkan di source atau body text.
Apabila menulis sumber dari media sosial, wajib untuk mencantumkan mengenai tanggal dan pemilik akun yang memposting sumber tersebut.
Jika terdapat suatu konten yang viral di media sosial, disarankan untuk mencari tahu dan mengkonfirmasi kebenarannya supaya tidak menyebabkan salah paham.
Disarankan pula untuk tidak memakai sumber berita yang berasal dari komentar netizen sebagai sudut pandang utama dari artikel.
Pelatihan hari kelima dari yang diselenggarakan Haluan dan Hops ini diharapkan dapat membuat para peserta mengenal lebih dalam tata cara penulisan konten bahkan dari hal yang bagi mereka dianggap sepele sekalipun.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar