(Artikel ini ditulis untuk memenuhi tugas Pelatihan Content Creator Haluan dan Hops.)
HARIANHALUAN.COM – Harian Haluan dan Hops.id kembali menyelenggarakan sebuah pelatihan dalam rangka untuk mencari para konten kreator baru yang siap untuk berkiprah demi memajukan media-media online tersebut. Pelatihan batch keenam ini diikuti oleh kurang lebih 50 peserta.
Salah satu pelatihan yang diajarkan dari Harian Haluan dan Hops.id kepada para peserta adalah pelatihan mengenai penggunaan gramatika atau tata bahasa dalam melakukan penulisan konten pada teks di media massa. Adithya Nurcahyo, selaku pemberi materi memberikan penjelasan mengenai betapa pentingnya penggunaan gramatika dalam penulisan artikel serta bagaimana hal tersebut mempengaruhi minat dari para pembaca hingga hubungannya dengan bagaimana optimisasi mesin pencari melakukan proses terhadap berita-berita yang ada.
Adithya menjelaskan bahwa seiring dengan perkembangan zaman, bahasa pun semakin berubah seiring waktu dan banyak sekali kata-kata dan istilah-istilah baru yang mulai merambat di masyarakat bahkan mulai diterima di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Ia menyatakan bahwa para penulis artikel harus bisa menguasai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) untuk memastikan apakah artikel yang ditulis sudah sesuai dengan kaidah tersebut atau belum.
Dalam penjelasan materi tersebut, ia menyinggung tentang masih banyaknya artikel yang standar gramatikanya buruk bahkan juga kesalahpahaman dan kasus hukum yang diakibatkan oleh penggunaan yang salah. Ia menyarankan kepada para penulis untuk membuat rujukan dari KBBI untuk penggunaan gramatika yang tepat.
Seiring dengan perkembangan zaman, media-media online mulai sibuk mencari strategi jitu untuk mendapatkan traffic yang tinggi. Ia kemudian menjelaskan mengenai pertentangan antara perbandingan kata yang sesuai gramatika dengan kata yang sesuai optimisasi mesin pencari. Ia menyarankan untuk menggunakan situs Google Trends untuk mencari apa saja yang sedang heboh dan marak digunakan pada saat ini, dengan tujuan untuk meningkatkan traffic namun harus tetap menghasilkan berita yang nyata dan bertanggung jawab.
Ia juga menjelaskan tentang kesalahan-kesalahan yang seringkali dilakukan oleh penulis artikel, mulai dari membuat judul dengan bahasa sadis atau pornografi, kesalahan pengetikan, kesalahan tanda baca dan ejaan, kesalahan morfologi seperti diksi dan imbuhan, dan kesalahan secara sintaksis seperti struktur kalimat, logika bahasa dan paragraf.
Pelatihan yang diselenggarakan pada Senin, 13 Maret 2023 ini menjadi salah satu rangkaian dari enam hari pelatihan oleh Harian Haluan dan Hops.id. Diharapkan akan tercipta penulis-penulis baru yang dapat menciptakan artikel-artikel menarik namun tetap sesuai dengan kaidah jurnalistik.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar