Sabtu, 18 Maret 2023

Pentingnya Belajar Tentang Kode Etik Jurnalistik Sebelum Menjadi Seorang Penulis Konten

HARIANHALUAN.COM - Ketika penulis konten berkiprah di sebuah media pers, penting bagi mereka untuk memahami tentang kode etik jurnalistik.

Kode etik jurnalistik adalah aturan-aturan yang harus ditaati wartawan di Indonesia ketika menyampaikan informasi.

Hal ini berguna untuk menjamin kemerdekaan pers dan memenuhi hak publik untuk mendapatkan informasi yang benar.

Kegunaan lainnya adalah supaya wartawan memiliki landasan moral dan etika profesi yang menjadi pedoman untuk menjaga kepercayaan publik, menegakkan integritas, dan profesionalisme.

Terdapat 11 kode etik jurnalistik yang harus diketahui dan ditaati oleh para wartawan.

Pertama, wartawan harus independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk.

Kedua, wartawan menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan kegiatan jurnalistik.

Ketiga, wartawan harus selalu menguji informasi, menyampaikan berita secara berimbang dan tidak mencampur fakta dan opini dengan cara menghakimi, serta menggunakan asas praduga tak bersalah.

Keempat, wartawan dilarang membuat berita dengan unsur kebohongan, fitnah, sadis, dan cabul.

Kelima, wartawan tidak boleh menyebut atau menyiarkan identitas korban kejahatan susila serta anak yang menjadi pelaku kejahatan.

Keenam, wartawan tidak boleh menyalahgunakan profesinya maupun menerima suap dari pihak manapun.

Ketujuh, wartawan memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia untuk diketahui identitas dan keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang dan off the record sesuai kesepakatan.

Kedelapan, wartawan dilarang menulis berita atau menyiarkan berita yang mengandung prasangka atau diskriminasi terhadap perbedaan suku, agama, ras, warna kulit, bahasa, dan jenis kelamin tertentu serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, dan cacat.

Kesembilan, wartawan menghormati hak narasumber mengenai kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik.

Kesepuluh, wartawan harus segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan adanya permohonan maaf kepada pemirsa, pendengar, dan pembaca.

Kesebelas, wartawan harus melayani hak jawab dan hak koreksi dengan cara yang proporsional.

Meskipun sudah ada kode etik jurnalistik, pers tetap tidak kebal terhadap hukum meski kebebasannya dijamin konstitusi dan undang-undang.

Apabila wartawan melakukan pelanggaran, maka mereka akan menghadapi delik pers, yaitu tindak pidana yang dilakukan oleh pekerja pers.

Contoh tindakan yang termasuk delik pers adalah penghinaan, pencemaran nama baik, dan membocorkan rahasia negara.

Tindakan-tindakan tersebut bisa dijerat dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), sehingga wartawan wajib untuk mematuhi kode etik yang telah disebutkan sebelumnya.

Materi tentang kode etik jurnalistik ini menjadi bagian dari pelatihan konten kreator hari kelima yang diselenggarakan Haluan dan Hops.

Materi yang disampaikan Nicolaus Ade, yang menjadi salah satu staf di Haluan, diharapkan membuat para peserta pelatihan memahami apa saja yang harus ditaati oleh wartawan ketika akan menulis dan menyampaikan suatu konten berita.***

Mengenal Penulisan Judul dan Sumber yang Penting untuk Dilakukan Sebelum Menulis Konten

HARIANHALUAN.COM - Seorang penulis konten di media online sangat perlu untuk memahami dasar-dasar dalam menulis konten artikel yang akan disampaikan.

Mereka perlu mengenal unsur-unsur penting bahkan mulai dari yang dasar sekalipun seperti penulisan judul dan sumber.

Hal tersebut dimaksudkan supaya konten bisa dianggap lolos uji dan bisa ditemukan pada mesin pencari.

Menjawab hal tersebut, Haluan dan Hops memberikan ilmu kepada para peserta pelatihan konten kreator berupa tata cara penulisan konten.

Nicolaus Ade, sebagai pemberi materi, menunjukkan kepada para peserta tentang tata cara yang harus dilakukan berdasarkan buku pedoman.

Judul adalah hal yang paling penting dan krusial dalam penulisan, karena judul bisa menentukan apakah konten tersebut layak atau tidak.

Ia mengatakan bahwa judul harus mengandung subjek dan predikat serta mengandung keyword yang relevan.

Penulis konten sebaiknya menggunakan long-tail keyword supaya judul dan informasi yang disampaikan lebih spesifik dan menciptakan persaingan yang rendah.

Dalam pembuatan judul, sebaiknya tidak menggunakan simbol unik karena akan sulit untuk ditemukan oleh mesin pencari.

Penggunaan tanda tanya pada judul pun hanya diperbolehkan untuk artikel dengan tema seperti Gaya Hidup, Otomotif, Belia dan Teknologi.

Artikel hard news seperti cek fakta atau yang mencantumkan kutipan tokoh pun diperbolehkan untuk memakai tanda tanya.

Editor dan penulis konten pun harus memeriksa dengan teliti apakah judul yang dibuat sudah memenuhi syarat atau belum.

Sumber juga menjadi hal yang krusial dalam penulisan konten yang akan disampaikan dan dipublikasikan.

Dalam penulisan hard news, sumber yang ditulis harus jelas dan sebaiknya tidak bersumber dari media sosial atau portal berita lain.

Sumber pun selain harus dicantumkan di kolom source juga disematkan di dalam body text.

Untuk sumber dari artikel berbahasa asing, pastikan bahwa media yang menjadi sumber tersebut tidak memiliki situs dengan versi Bahasa Indonesia.

Khusus untuk artikel seperti tutorial, boleh menggunakan sumber apapun bahkan tanpa perlu dicantumkan di source atau body text.

Apabila menulis sumber dari media sosial, wajib untuk mencantumkan mengenai tanggal dan pemilik akun yang memposting sumber tersebut.

Jika terdapat suatu konten yang viral di media sosial, disarankan untuk mencari tahu dan mengkonfirmasi kebenarannya supaya tidak menyebabkan salah paham.

Disarankan pula untuk tidak memakai sumber berita yang berasal dari komentar netizen sebagai sudut pandang utama dari artikel.

Pelatihan hari kelima dari yang diselenggarakan Haluan dan Hops ini diharapkan dapat membuat para peserta mengenal lebih dalam tata cara penulisan konten bahkan dari hal yang bagi mereka dianggap sepele sekalipun.***

Mengenal Tentang Konten Viral dan Konten Kreatif dalam Pelatihan Konten Kreator Haluan dan Hops

HARIANHALUAN.COM – Sekarang ini semakin marak konten-konten di sosial media, mulai dari konten viral hingga konten kreatif.

Konten-konten yang berbentuk artikel ini menjadi sumber untuk para pembaca untuk mengetahui informasi terkini yang sedang ramai dibicarakan.

Pembahasan mengenai konten ini menjadi bagian dari pelatihan konten kreator Haluan dan Hops yang berlangsung mulai tanggal 13-18 Maret 2023.

Pelatihan hari keempat yang berlangsung pada Kamis, 16 Maret 2023 ini membahas tentang konten viral dan konten kreatif.

Ayunda Lintang, sebagai pemateri, menjelaskan kepada peserta tentang dasar-dasar dan cara pembuatan konten-konten tersebut.

Konten viral sendiri membahas tentang hal-hal yang sedang viral dan seringkali dibicarakan oleh masyarakat belakangan ini.

Dalam penyampaian kontennya, isu yang akan diangkat harus memiliki atensi dari publik untuk menjamin bahwa isu tersebut memang viral.

Untuk meningkatkan rasa penasaran bagi para pembaca, penulis perlu memberikan sikap skeptisisme atau rasa curiga maupun ragu kepada pembaca terhadap isu yang disampaikan.

Tahapan-tahapan yang harus dilakukan ketika menulis konten viral adalah harus ada hal yang viral, memeriksa skala viralitas dan mampu menceritakan dengan jelas konten yang viral tersebut.

Penulis harus mengetahui sumber dari hal-hal yang viral tersebut seperti media sosial yang digunakan dan akun yang memviralkan kejadian tersebut.

Konten kreatif sendiri merupakan turunan dari konten viral, yang mana membahas mengenai dampak yang terdapat pada isu tersebut.

Pembuatan konten kreatif dilakukan dengan mencari tahu tentang isu yang sedang viral dan mengikutinya hingga selesai.

Setelah itu, dilanjutkan dengan melakukan pengembangan konten dengan mengambil sudut tertentu dari isu yang sedang ramai tersebut.

Tahapan-tahapan dalam membuat konten kreatif yaitu membuat prolog pada paragraf 1-5, lalu memberi informasi penting di paragraf 6-20 dan mengakhirinya dengan informasi tambahan di paragraf 20-25.

Pada umumnya, konten kreatif yang sering ditampilkan di situs-situs berita online mengandung sekitar 3-5 halaman.

Bagian awal dari konten diisi oleh uraian pendek yang menjelaskan sekilas tentang isu yang viral dan harus dipastikan pembaca bisa tertarik saat melihatnya.

Inti dari berita ditempatkan di tengah, dimana menjelaskan tentang isu yang akan dibahas beserta dampaknya.

Bagian akhir pada berita menjelaskan tentang informasi tambahan, dan bisa saja sedikit mengulang apa yang sudah disampaikan di awal.

Adanya konten kreatif sangat penting untuk meningkatkan traffic dan memanfaatkan keyword yang sedang viral.

Konten kreatif juga memberikan sudut pandang lain dalam menggambarkan isu, yang mana bisa menambahkan keterangan dari pihak yang bersangkutan.

Setelah menyampaikan materi, Ayunda kemudian memeriksa dan memberi penilaian dan koreksi terhadap tugas dari beberapa peserta.***

Kamis, 16 Maret 2023

Mempelajari Teknik Membuat Judul Artikel yang Baik dan Menarik

(Artikel ini ditulis untuk memenuhi tugas Pelatihan Content Creator Haluan dan Hops.)

HARIANHALUAN.COM - Persaingan media online yang semakin ketat, menuntut penulis untuk lebih kreatif bukan hanya dalam menulis artikel saja namun juga harus membuat judul yang baik dan menarik perhatian pembaca.

Pelatihan hari ketiga yang diselenggarakan pada hari Rabu, 15 Maret 2023 oleh Harian Haluan dan Hops.id menjadi sarana untuk para peserta dalam mempelajari cara pembuatan judul.

Materi disampaikan oleh pendiri Hops.id yaitu Hadi Suprapto, yang menjelaskan beberapa teknik untuk membuat judul yang menarik namun tetap menaati aturan-aturan dalam pers.

Ia menjelaskan bahwa dalam membuat judul, penulis perlu memperhatikan tiga hal yang disebut sebagai azas pertarungan tiga detik.

Pertama, para pembaca seringkali hanya membaca sekilas dengan melihat melalui judul saja, maka penulis artikel perlu memastikan bahwa judul tersebut benar-benar menarik dan membuat pembaca mau melihat isinya.

Kedua, penulis artikel perlu memastikan bahwa pokok dalam judul terpampang dengan jelas dan membahas tentang apa, siapa, kenapa, dan-lain-lain.

Ketiga, penulis artikel juga harus menggunakan serta memperhatikan keyword yang digunakan, pastikan keyword tersebut mendukung isi artikel yang disampaikan.

Selain penggunaan keyword, penggunaan foto juga berpengaruh karena foto seringkali menjadi objek pertama yang dilihat oleh pembaca.

Ia menambahkan bahwa dengan penggunaan foto dan penggunaan keyword yang sesuai sangat berguna untuk mempermainkan emosi pembaca.

Begitu pula dengan penulisan judul, dimana sebaiknya hanya menggunakan 110 karakter dan ditaruh di 40-50 karakter pertama.

Dalam menulis artikel, penulis perlu memberikan 1 keyword dalam penulisan judul dan apa yang dibahas.

Keyword pun harus mengandung unsur People, Place, Things (PPT) dan ditaruh di judul, deskripsi, caption foto, dan paragraf pertama hingga ketiga.

Penulis pun sebaiknya tidak menggunakan simbol-simbol unik, namun bisa menggunakan simbol yang berhubungan dengan tanda baca seperti tanda tanya atau tanda seru.

Penulis artikel juga tidak boleh menggunakan tanda tanya dalam artikel hard news, namun boleh menggunakannya dalam artikel tentang cek fakta atau kalimat langsung dari narasumber.

Ia mengatakan kepada para peserta pelatihan bahwa judul yang baik adalah bisa menyampaikan apa yang dimaksud, ada keyword yang relevan, dan sesuai dengan logika.

Penulis sebaiknya jangan membuat judul yang menjelaskan keseluruhan informasi yang ada pada artikel.

Penulis juga harus memastikan bahwa judul artikel tersebut tidak datar, tidak menjawab informasi dengan menggunakan foto, tidak mengandung clickbait, dan tidak mengandung unsur mistis.

Setelah penyampaian materi, ia juga menilai tugas-tugas yang dikerjakan para peserta pelatihan dan memberi penilaian terhadap aspek-aspek yang ada.***

Belajar Strategi SEO untuk Penulisan Konten Artikel bersama Haluan dan Hops

(Artikel ini ditulis untuk memenuhi tugas Pelatihan Content Creator Haluan dan Hops.)

HARIANHALUAN.COM – Pelatihan untuk konten kreator baru di Harian Haluan dan Hops kembali dilangsungkan pada 13-18 Maret 2023.

Pada pelatihan hari kedua ini, para peserta membahas mengenai strategi Search Engine Optimization (SEO) dalam penulisan dan penerbitan konten artikel di internet.

Materi ini disampaikan oleh Adithya Nurcahyo, yang menjelaskan tentang dasar-dasar dari SEO hingga penggunaan keyword pada judul maupun artikel supaya bisa diterima oleh mesin pencari.

Ia menjelaskan bahwa terdapat perbedaan antara media cetak dengan media online, dimana media cetak menghitung keuntungan berdasarkan hasil penjualan eksemplar sementara media online bergantung kepada traffic dan SEO.

Pentingnya memahami SEO adalah untuk bisa mengoptimalkan konten supaya tersedia di mesin pencari dan mereka yang berselancar di internet mampu menemukan konten yang menarik.

Supaya artikel dapat dioptimisasi oleh SEO, maka seorang penulis artikel perlu menggunakan keyword yang tepat dan umum digunakan.

Ia lalu menjelaskan bahwa dalam penggunaan keyword, terdapat dua jenis yang digunakan, yaitu short tail keyword dan long tail keyword.

Short tail keyword berarti penggunaan satu sampai dengan tiga kata yang bisa memberikan traffic dan persaingan tinggi, namun kurang menghasilkan purchase intent karena pembahasannya terlalu luas, seperti ‘orang kaya’.

Long tail keyword berarti penggunaan tiga kata atau lebih yang memberikan traffic dan persaingan yang rendah, namun menghasilkan purchase intent yang tinggi dikarenakan pembahasannya yang spesifik atas hal tertentu, contohnya adalah ‘daftar orang kaya di tahun 2023’.

Ia lalu menjelaskan bahwa untuk bisa membuat keyword yang digunakan bisa diterima oleh SEO, penulis artikel perlu memasukkan keyword yang mereka gunakan pada judul artikel dan tiga paragraf awal.

Selanjutnya dijelaskan pula tentang macam-macam SEO pada artikel, yaitu SEO Friendly, Human Friendly, Evergreen, dan Trending.

SEO Friendly artinya adalah konten yang ditulis mengikuti SEO sehingga mudah ditemukan namun belum menjamin artikel tersebut berkualitas.

Human Friendly artinya adalah konten yang ditulis dengan tanpa mengikuti SEO yang bisa menyebabkan artikel sulit ditemukan oleh mesin pencari, namun isinya bisa jadi berkualitas.

Evergreen artinya adalah konten sepanjang masa yang masih relevan dari dulu hingga sekarang, dan sangat umum digunakan untuk mendatangkan traffic.

Trending artinya adalah konten yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat saat ini, biasanya mendatangkan traffic ketika sedang heboh, tetapi mulai dilupakan dan ditinggalkan ketika tren tersebut telah usai.

Pelatihan mengenai strategi SEO ini diikuti oleh lebih dari 50 peserta dan diharapkan menciptakan konten kreator baru untuk berkarya baik di Haluan maupun Hops.***

Selasa, 14 Maret 2023

Mempelajari Gramatika dalam Penulisan Artikel Online bersama Haluan dan Hops

(Artikel ini ditulis untuk memenuhi tugas Pelatihan Content Creator Haluan dan Hops.)

HARIANHALUAN.COMHarian Haluan dan Hops.id kembali menyelenggarakan sebuah pelatihan dalam rangka untuk mencari para konten kreator baru yang siap untuk berkiprah demi memajukan media-media online tersebut. Pelatihan batch keenam ini diikuti oleh kurang lebih 50 peserta.

Salah satu pelatihan yang diajarkan dari Harian Haluan dan Hops.id kepada para peserta adalah pelatihan mengenai penggunaan gramatika atau tata bahasa dalam melakukan penulisan konten pada teks di media massa. Adithya Nurcahyo, selaku pemberi materi memberikan penjelasan mengenai betapa pentingnya penggunaan gramatika dalam penulisan artikel serta bagaimana hal tersebut mempengaruhi minat dari para pembaca hingga hubungannya dengan bagaimana optimisasi mesin pencari melakukan proses terhadap berita-berita yang ada.

Adithya menjelaskan bahwa seiring dengan perkembangan zaman, bahasa pun semakin berubah seiring waktu dan banyak sekali kata-kata dan istilah-istilah baru yang mulai merambat di masyarakat bahkan mulai diterima di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Ia menyatakan bahwa para penulis artikel harus bisa menguasai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) untuk memastikan apakah artikel yang ditulis sudah sesuai dengan kaidah tersebut atau belum.

Dalam penjelasan materi tersebut, ia menyinggung tentang masih banyaknya artikel yang standar gramatikanya buruk bahkan juga kesalahpahaman dan kasus hukum yang diakibatkan oleh penggunaan yang salah. Ia menyarankan kepada para penulis untuk membuat rujukan dari KBBI untuk penggunaan gramatika yang tepat.

Seiring dengan perkembangan zaman, media-media online mulai sibuk mencari strategi jitu untuk mendapatkan traffic yang tinggi. Ia kemudian menjelaskan mengenai pertentangan antara perbandingan kata yang sesuai gramatika dengan kata yang sesuai optimisasi mesin pencari. Ia menyarankan untuk menggunakan situs Google Trends untuk mencari apa saja yang sedang heboh dan marak digunakan pada saat ini, dengan tujuan untuk meningkatkan traffic namun harus tetap menghasilkan berita yang nyata dan bertanggung jawab.

Ia juga menjelaskan tentang kesalahan-kesalahan yang seringkali dilakukan oleh penulis artikel, mulai dari membuat judul dengan bahasa sadis atau pornografi, kesalahan pengetikan, kesalahan tanda baca dan ejaan, kesalahan morfologi seperti diksi dan imbuhan, dan kesalahan secara sintaksis seperti struktur kalimat, logika bahasa dan paragraf.

Pelatihan yang diselenggarakan pada Senin, 13 Maret 2023 ini menjadi salah satu rangkaian dari enam hari pelatihan oleh Harian Haluan dan Hops.id. Diharapkan akan tercipta penulis-penulis baru yang dapat menciptakan artikel-artikel menarik namun tetap sesuai dengan kaidah jurnalistik.***

Pelatihan Dasar-Dasar Media Online Bersama Haluan dan Hops

(Artikel ini ditulis untuk memenuhi tugas Pelatihan Content Creator Haluan dan Hops.)

HARIANHALUAN.COM - Senin, 13 Maret 2023, menjadi tanggal teristimewa untuk mereka yang pernah dan yang masih baru berkecimpung di dunia penulisan media online. Harian Haluan dan Hops.id mengadakan sebuah pelatihan yang bertujuan mencari penulis-penulis baru yang ingin berkiprah dan membuat konten di bawah kedua media tersebut.

Acara diawali dengan perkenalan dari Hadi Suprapto sebagai pendiri dari Hops Media yang menceritakan pengalaman-pengalamannya semasa masih berkiprah di media lain sampai akhirnya mendirikan Hops Media yang kemudian menjadi media online yang cukup disegani. Kemudian dilanjutkan perkenalan dari salah satu penulis di Hops.id yaitu Farauq Arfiansah, yang memberi cerita dan berbagi pengalamannya ketika menulis di Hops.id dan bagaimana ia memotivasi para peserta untuk konsisten dan percaya terhadap proses.

Setelah sesi perkenalan, para peserta kemudian diberikan materi-materi dasar yang disampaikan oleh Adithya Nurcahyo dari Haluan. Mereka diberikan pengajaran dasar mengenai ekosistem media sosial, strategi untuk meraih jumlah pengunjung/pembaca dari situs web atau berita yang dihadirkan di media online tersebut, hingga mengenai cara untuk menentukan target audience yang diperlukan guna menentukan demografi dari para pembaca/pengunjung tersebut.

Pengenalan mengenai dasar-dasar yang terdapat di media online tersebut sangat bermanfaat untuk para peserta supaya mampu mengenal lebih jauh mengenai strategi yang dilakukan oleh media-media online saat ini. Terlebih lagi, saat ini informasi yang beredar dan hangat lebih cepat untuk segera tersampaikan melalui media apapun, selain dari situs berita juga dari media sosial. Perkembangan penyampaian informasi ini menuntut para pekerja media, terutama penulis maupun reporter untuk bisa mendapatkan informasi yang paling terkini dan terheboh yang bisa menarik perhatian dan minat masyarakat untuk membaca dan mengetahui lebih dalam kondisi yang terjadi saat ini, tentunya dengan tetap mempertahankan kaidah dalam jurnalistik.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan persaingan antar media yang semakin ketat dalam mengolah dan mendapatkan berita terkini, Haluan dan Hops mengadakan pelatihan ini dalam rangka menciptakan seorang content creator baru yang kreatif, inovatif dan menarik untuk mampu membuat masyarakat tertuju pada kedua situs tersebut. Para peserta diperkenalkan tentang strategi-strategi dasar tersebut pada hari pertama dari enam hari pelatihan yang akan diselenggarakan hingga hari Sabtu, 18 Maret 2023.

Para peserta memperhatikan dengan baik materi-materi yang disampaikan dan diharapkan ke depannya mereka mampu mengaplikasikan dan memberi kontribusi untuk Haluan dan Hops dari hasil pelatihan yang telah dilakukan tersebut.***