Setelah menghadapi awal, sudah saatnya kita semua menjalani hari-hari terakhir.
Aku merasakan hal yang tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya. Kurasa aku seperti tidak ingin merasakan perubahan, atau barangkali aku masih terjebak dalam ketakutan yang menghantui.
Kini aku hanya bekerja secara tidak tetap, dengan pemasukan yang jelas tidak cukup untuk bisa memenuhi diriku dan keluargaku. Aku masih mencari segala cara untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang tetap. Aku harus siap dengan segala tantangan yang harus dihadapi, meski aku nanti tidak akan menyukainya.
Aku merasa bahwa hari-hari yang kujalani ini bergerak semakin cepat, atau barangkali terlalu cepat. Sebabnya? Sepertinya karena aku tidak mau tahu dan tidak mau peduli dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi di luar, meski aku tahu bahwa aku harus menyaksikan bagaimana kehidupan terus berubah dan berkembang.
Aku hanya melihat dunia dan orang-orang sekitar hanya melalui media sosial. Tentunya ini tidak begitu menyenangkan, karena tentu saja aku membutuhkan interaksi yang sesungguhnya. Ini bisa mencegah diriku dari stres dan kemungkinan terjadinya ketidakseimbangan jiwa yang bisa saja dialami.
Aku sebaiknya tidak terlalu mempercayai atau mendengarkan omongan-omongan orang di media sosial. Aku tidak keberatan jika mereka memberikan nasihat atau mengingatkanku. Aku bahagia karena mereka masih mau peduli. Masalahnya, sebagian di antara mereka hanya berusaha untuk memancing keributan atau berusaha menguji kesabaran kita. Bahaya yang ditimbulkan adalah ketika kita marah dan terpancing omongan mereka, pada akhirnya mereka akan menjadi pemenangnya.
Kadang-kadang juga omongan tersebut hanya menjadi usaha mereka untuk menjatuhkan dan melumpuhkan mental seseorang. Mereka berlagak seperti tahu apapun, tetapi kenyataannya adalah mereka tidak tahu sama sekali. Ketika banyak orang berusaha untuk membuat kita jatuh, kita harus berusaha untuk berhati-hati dan tetap bertahan.
Mengingat bahwa aku lebih banyak melihat dunia dari media sosial, aku harus menegaskan bahwa aku ingin sekali merasakan dunia yang sebenarnya. Mengenal seseorang dari media sosial memang sangat mudah, tetapi dampaknya akan lebih terasa ketika mengenalnya secara langsung di dunia nyata. Kita bisa berusaha untuk saling mengenal kepribadian dan memahami perasaan satu sama lain.
Waktu ini tidak bisa dihentikan. Tidak ada kemungkinan untuk kembali. Kita harus merelakannya pergi. Kadang aku menyesali beberapa hal yang harusnya sudah kulakukan sejak dahulu, tetapi pada akhirnya tidak pernah kulakukan.
Seharusnya aku berjanji untuk bisa lebih baik di masa mendatang, tetapi aku bukanlah orang yang pandai berjanji. Aku terjebak dalam kekosongan dan kebingungan yang memaksaku untuk berbohong dan mengingkari janji. Sejujurnya aku tidak bisa terus-terusan bersikap seperti itu.
Kita hanya sedang menjalani hari-hari terakhir menuju awal yang baru. Namun, kemasannya bisa jadi sama seperti yang dulu. Jika kita memiliki tekad yang tinggi, awal yang baru tersebut bisa benar-benar diubah menjadi sesuatu yang istimewa dan berbeda dari yang dulu.
Menghadapi awal yang baru, aku tidak ingin berucap atau berharap apapun. Aku adalah pembuat keputusan dan aku yang melaksanakan tindakan tersebut.
Bagi setiap orang, akhir dari suatu cerita hanyalah awal yang baru dalam cerita selanjutnya.