Opening Sinetron Harga Diri (Sumber: Akun YouTube widiajie nostalgia) |
Sinetron sudah jelas menjadi tontonan yang sering menjadi pilihan bagi masyarakat Indonesia dan seringkali merajai peringkat teratas di rating televisi.
Beberapa faktor seperti pemilihan pemain hingga cerita yang kuat dan dekat dengan penonton menjadi alasan mengapa sinetron masih disukai hingga kini.
Banyak yang berpendapat jika sinetron zaman dahulu lebih baik dalam berbagai aspek dibandingkan sinetron saat ini, dan sinetron berjudul "Harga Diri" ini dapat dimasukkan sebagai salah satunya.
"Harga Diri" merupakan sinetron yang ditayangkan sekitar tahun 2000 hingga 2002 dan dikabarkan memiliki dua musim.
Pemain utama pun bukanlah main-main yaitu Ari Wibowo dan Lulu Tobing, dimana keduanya sempat dipasangkan di sinetron "Tersanjung" musim 1-2 dan kemudian dipertemukan lagi dalam sinetron "Dia" pada tahun 2003.
Ari Wibowo dan Lulu Tobing dapat disebut pasangan sinetron yang sangat disukai oleh para penonton sinetron pada masa itu, dan jika dibandingkan dengan masa kini maka akan seperti Arya Saloka dan Amanda Manopo dalam "Ikatan Cinta".
Selain kedua bintang tersebut, sinetron ini juga diperkuat beberapa nama besar seperti Adjie Pangestu, Cut Keke, Roy Marten, dan Leily Sagita.
Sinetron tersebut menggunakan lagu tema yaitu "Cinta Selembut Awan" dari Katon Bagaskara yang cukup mendukung inti cerita yang ditampilkan.
Dikutip dari situs primafilm.com (via archive.org), sinetron ini menceritakan tentang konflik antar keluarga, masalah percintaan, hingga perebutan harta sekitar tokoh Bintang (Ari Wibowo) dan Putri (Lulu Tobing).
Dalam konflik tersebut, muncul sosok Anton (Adjie Pangestu) yang berinisiatif untuk membantu keluarga Bintang dalam menghadapi masalahnya, meski ternyata ia juga menyimpan sebuah rencana tersendiri demi keuntungannya.
Secara cerita memang cukup standar dan dianggap umum layaknya sinetron sejenis, tetapi ada beberapa aspek yang mungkin bisa dinilai dan dibandingkan dengan sinetron saat ini.
Hanya saja, terdapat kendala yang dihadapi oleh orang-orang yang ingin menyaksikan sinetron ini, yaitu masalah akses.
Berbeda dengan "Tersanjung" dan "Dia" yang diunggah langsung oleh rumah produksi di channel mereka, "Harga Diri" justru tidak diketahui nasibnya apakah masih dimiliki oleh pihak stasiun TV atau pihak lain.
Hal ini mengingat Prima Entertainment, rumah produksi yang membuat sinetron tersebut, kini sudah tutup dan tidak diketahui lagi nasib dari tayangannya.
Beberapa judul dari rumah produksi tersebut memang tersedia, meskipun tidak penuh. Namun, masih banyak judul lain yang belum diketahui keberadaannya.
Dengan nasib yang tidak diketahui tersebut, tentu saja sinetron ini menjadi satu tayangan yang paling dicari oleh beberapa penggemar sinetron pada masa itu.
Tentunya, mereka berharap supaya ada pihak tertentu yang masih memegang tayangan sinetron tersebut sehingga bisa menjadi sarana untuk bernostalgia.***
- https://www.youtube.com/watch?v=fcPnMauQKw0 (opening)
- https://web.archive.org/web/20041108215808/http://www.primafilm.com/film/sinopsis.php?id=186 (sinopsis)
- https://www.youtube.com/watch?v=VYlOR5w7itQ (mulai 01:16:31)
- https://www.youtube.com/watch?v=kjJe2bZVDWM (iklan)
- https://www.bilibili.tv/id/video/4787861657884160 (mulai 01:24)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar