Raksasa perusahaan mobil asal Amerika Serikat yaitu Ford, resmi menjual tim balap F1 milik mereka yaitu Jaguar pada November 2004 ini.
Dilansir dari The Guardian, pihak yang sukses membeli tim tersebut adalah raksasa minuman asal Austria yaitu Red Bull.
Ford sendiri sudah mengumumkan penjualan Jaguar sejak September 2004 dengan tujuan untuk mempetimbangkan ulang operasional tim di Inggris usai kerugian besar yang dialami.
Tidak hanya itu, mereka juga mengumumkan pengunduran diri dari balapan F1, yang berarti mereka tidak lagi mendukung atau menyuplai mesin ke tim manapun.
Red Bull, yang dimiliki oleh miliuner Dietrich Mateschitz, sudah terlibat dalam dunia balap F1 selama lebih dari 10 tahun dan sempat memiliki saham mayoritas tim Sauber hingga 2002.
Jaguar sendiri masuk F1 pada tahun 2000 usai Ford mengambil alih tim Stewart yang didirikan oleh juara dunia 3 kali yaitu Jackie Stewart.
Sejak 2000 hingga 2004, mereka tidak pernah meraih satupun kemenangan di F1.
Pada musim 2004 saja, mereka hanya berada di posisi 7 klasemen konstruktor dengan total 10 poin.
Ford sendiri juga mengumumkan penjualan Cosworth, perusahaan yang membuat mesin kepada tim Jaguar, kepada perusahaan pemilik ajang balap mobil Amerika Serikat yaitu Champ Car.
"Kami sangat senang karena Red Bull membeli tim Jaguar. Ini menjadi akhir dari semuanya. Setelah 35 tahun berkecimpung, kami harus membuat keputusan berat untuk keluar dari F1," ujar Richard Parry-Jones selaku Wakil Presiden Ford.
Cosworth akan tetap memasok mesin untuk Jaguar yang akan bertransformasi menjadi Red Bull pada F1 musim 2005 mendatang, dengan Tony Purnell akan tetap menjadi kepala tim.
Dietrich Mateschitz sebagai pemilik Red Bull juga turut senang atas kesepakatan ini.
"Banyak hal yang dipertimbangkan, mulai dari unsur strategis hingga logis yang tentunya memberi kepuasan tersendiri bagi saya. Memiliki tim sendiri di F1 dengan nama Red Bull menjadi salah satunya," ujar Mateschitz.
Red Bull mensponsori pembalap Jaguar pada saat itu, Christian Klien, dan juara F3000 musim tersebut yaitu Vitantonio Liuzzi.
Dengan kehadiran kedua pembalap yang akan berebut kursi di Red Bull, Mateschitz berharap bisa mengembangkan pembalap muda berbakat dalam karirnya.***
Sumber: https://www.theguardian.com/business/2004/nov/15/formulaone.money
Tidak ada komentar:
Posting Komentar