Sabtu, 29 April 2023

Buntu

Ingin sekali untukku bisa terus aktif

Ingin sekali berbagi segala hal untuk diketahui orang

Namun seringkali pikiran ini terasa bingung

Semangat yang sudah terbangun dari awal

Musnah secara sekejap dengan cara yang begitu mudah

Semua jadi kacau dan semakin tidak karuan

Tidak ada arah maupun jalan keluar

Masalah semakin bertambah dan diri semakin lemah

Inilah saat dimana aku benar-benar buntu

Tidak tahu lagi tentang apa yang harus kulakukan

Ketika kebuntuanku semakin memburuk

Itulah saat dimana tanggung jawab dan pekerjaanku terabaikan

Namun aku tidak mungkin terus berdiam diri dan membiarkannya

Aku akan mencari solusi atas masalah ini

Itu bisa membawaku keluar dari masalah yang melanda

Dan takkan ada lagi hal yang membuatku jadi buntu

Jumat, 28 April 2023

Sekali Pandang Lalu Hilang

Aku berjalan di tengah kesendirian
Melangkah di antara keramaian
Dalam hati yang masih merasa kesepian

Di tengah jalan kutemukan seseorang
Tatapannya menawan dan begitu riang
Siapapun yang mendekatinya pasti akan senang

Tentu saja diriku tertarik kepadanya
Ingin sekali aku bisa mendekatinya
Dan memberikan tempat ke dalam hidupnya

Namun kusadari bahwa dia terlalu tinggi
Terlalu sulit untuk aku bisa mendekati
Bahkan aku melihat ia sudah ada yang memiliki

Aku belum tentu bisa mengungkapkan rasaku
Ini seperti hal yang biasa terjadi kepadaku
Takut terlebih dahulu sebelum terjadi sesuatu

Akhirnya aku hanya melihatnya dengan sekali pandang
Hanya untuk sekejap menatapnya lalu hilang
Ketakutanku membuat nasibku begitu malang

Dia mungkin hanya akan ada sekali
Dan aku membuatnya sia-sia atas apa yang terjadi
Kurasa kesempatan seperti ini tidak akan pernah kembali

Kamis, 27 April 2023

Beradaptasi dengan Gaya Penulisan Artikel Media Online

Perkembangan informasi di zaman sekarang membuat banyak media berlomba-lomba untuk mendapatkan informasi sekaligus menjaring minat masyarakat terhadap hal-hal yang terkini.

Media online sudah semakin banyak jumlahnya dan pertumbuhannya semakin menjamur dengan tujuan untuk meraih pasar melalui informasi yang disampaikan.

Banyak media online yang menggunakan berbagai strategi supaya masyarakat mau melakukan klik terhadap artikel yang diproduksi oleh media tersebut.

Seringkali, media online memanfaatkan berbagai cara dengan menggunakan kata kunci hingga penulisan artikel yang sesuai dengan kaidah Search Engine Optimization (SEO).

Dengan mengikuti SEO, maka artikel yang diproduksi tersebut bisa diterima dan masuk ke dalam mesin pencari seperti Google, Bing, Yahoo, dan lain-lain.

Banyak media online yang begitu mengharapkan penulisnya supaya menggunakan strategi-strategi yang ada untuk membuat berita menjadi menarik.

Secara dasar, untuk memproduksi berita yang terkini, akurat dan berkualitas, diperlukan adanya analisis dan ketelitian untuk mencapai hal tersebut.

Namun, seringkali penulis artikel dikejar oleh target-target tertentu yang mengharuskan mereka menulis dalam jumlah banyak.

Menulis dalam jumlah banyak berarti waktu untuk menganalisis pun sedikit dan mau tidak mau mereka harus terus mengecek dan segera menulis apa yang sedang ramai dibicarakan saat itu.

Strategi kerja seperti itu pun menghasilkan artikel yang umum ditemui di media online, terkadang isinya cuma setengah atau malah menyadur dari sumber lain.

Sistem kerja yang cepat ini mungkin terasa berat bagi penulis yang baru memulai kiprahnya atau penulis yang mengutamakan soal kualitas.

Tetapi, masyarakat saat ini cenderung hanya membaca berita secara sekilas dan kemudian mereka langsung meninggalkannya walaupun belum membaca sampai habis.

Masyarakat kebanyakan hanya mau membaca suatu artikel apabila menampilkan judul yang membuat mereka ingin membacanya maupun gambar yang dapat menarik perhatian.

Maka jangan heran apabila kualitas kebanyakan artikel media online yang umumnya ada di beranda browser kita adalah artikel-artikel yang kelihatan menarik perhatian.

Itulah strategi yang diterapkan media online saat ini, dimana mereka memanfaatkan apa yang diinginkan masyarakat demi mendapatkan klik sebanyak-banyaknya.

Isinya bisa jadi tidaklah terlalu bermakna dan berpotensi menimbulkan konflik hingga kritik yang ada di sana-sini karena apa yang ditampilkan dalam artikel tampak seperti tidak berguna.

Namun, seperti itulah kenyataan dalam media zaman sekarang. Media online mengikuti apa yang diinginkan mesin pencari dan apa yang sedang dibicarakan saat ini.

Gaya penulisan artikel media online mungkin kurang cocok untuk mereka yang setia dengan gaya penulisan ala koran atau mereka yang senang menganalisis.

Media online begitu mengharapkan para penulis supaya membuat artikel yang tidak terlalu padat dan panjang namun isinya tetap tersampaikan.

Pada akhirnya, semua keputusan kembali ke masyarakat. Masyarakat berminat dan membaca artikel tersebut, maka media online akan memanfaatkan berbagai cara untuk meningkatkan jumlah klik dan kunjungan di situs mereka.

Inilah yang terjadi saat ini. Para penulis harus mau beradaptasi dengan gaya penulisan artikel media online, meski kadang cara yang ditempuh kurang sesuai untuk mereka.***

Rabu, 26 April 2023

Apa Yang Kalian Bayangkan?

Jika kalian melihat ini,

Aku berharap bisa tahu apa yang ada dalam bayangan kalian ketika melihat isi yang tertera disini.

Dari semua hal yang pernah kuposting, aku merasa ada beberapa yang tampak mengerikan atau mengancam.

Percayalah, aku tidak seburuk yang kalian duga.

Kalian bisa berprasangka apapun terhadapku, namun percayalah bahwa semua ini hanya sekadar tempat pelarianku.

Disini tempatku mencurahkan segala perasaan yang takkan mudah kuungkapkan secara langsung.

Satu hal yang aku harap kalian bisa mengerti: Percayalah dengan aku yang berada di dunia nyata.

Kesungguhan itu bisa kalian temukan pada diriku yang sebenarnya, meski kadang ada hal yang terpaksa kulanggar atau kututupi demi menjaga sebagian hal yang sebaiknya hanya aku sendiri yang tahu.

Jadi, apa yang kalian bayangkan tentangku? Seorang pemimpi yang penuh dendam dan menjadi ancaman bagi kalian?

Atau menurut kalian, aku adalah seorang yang selalu menyimpan rahasia serta memendam perasaan dan rasa cinta?

Aku tidak tahu. Kalian jauh lebih tahu dariku.

Selasa, 25 April 2023

Tidak Banyak Bicara

Sudah bertahun-tahun kualami hal ini
Aku mulai tidak banyak bicara
Bahkan seperti hampir berhenti bicara
Banyak sekali yang ingin kusampaikan
Namun akhirnya hanya terpendam di hati

Bukan keinginanku untuk terus diam
Aku ingin menunjukkan diriku
Aku ingin membuktikan keberadaanku
Tetapi rasa takut ini menghambatku
Menghalangiku untuk bergerak maju

Aku ingin mengucapkan sesuatu
Aku ingin mengungkapkan pendapatku
Tetapi seringkali aku berusaha menghindari kesalahan
Itulah sebab kuurungkan niatku untuk mengatakannya
Maka terhambatlah diriku karena hal itu

Aku mulai berusaha untuk mengunci diriku
Menutup perasaanku kepada orang-orang terdekat
Seringkali aku berpikir sebelum bertindak
Namun aku menghabiskan waktu terlalu lama untuk berpikir
Dan pada akhirnya niat dan tindakan yang kuharapkan tak pernah terjadi

Segala perasaan ini bisa saja aku ungkapkan
Segala ide-ide hebat bisa saja aku keluarkan
Namun kekhawatiran dan prasangka menghalangiku
Aku merasa takut orang lain tidak akan mendengar
Juga merasa takut mereka tak peduli dengan perkataanku

Ada banyak hal-hal penting yang ingin kuungkapkan
Aku ingin membaginya kepada semua orang
Aku hanya berharap untuk bisa didengarkan
Walaupun aku menginginkan untuk bisa dipedulikan
Setidaknya kalian dapat mengetahui apa yang kumaksud

Aku selalu merasa bahwa yang ingin kusampaikan tidaklah penting
Makanya aku selalu mengurungkan niatku untuk menyampaikannya
Aku berusaha untuk menghindar dan menyembunyikan diriku
Aku selalu menyangka bahwa itu akan membuatku jauh lebih baik
Nyatanya, tindakan itu pelan-pelan membunuhku dan membawaku kepada kesedihan

Ingin sekali aku bisa berbagi dengan kalian
Namun ada rasa takut akan kesalahan dan penyesalan
Ketika aku sudah benar-benar mengungkapkannya
Aku mulai berpikir bahwa lebih baik diam daripada membiarkan hal-hal buruk terjadi
Aku bisa jadi akan menyesalinya jika hal yang tidak diinginkan tersebut sudah terjadi

Terus-menerus diam tidak akan membuatku lebih baik
Jika begitu terus maka pelan-pelan aku akan kehilangan lebih banyak lagi
Mungkin sudah saatnya untuk mulai dari diriku sendiri
Mungkin aku tidak harus terlalu memikirkan perkataan orang lain
Jika memang penting, aku akan siap untuk mengungkapkannya

Sejujurnya aku sudah lelah dengan keadaanku
Aku lelah karena terlalu sering diam
Aku lelah karena tidak banyak bicara
Bicara seharusnya dapat membantu
Walau hasilnya belum tentu akan baik

Senin, 24 April 2023

Kau Tidak Pernah Aman

Kau tidak pernah aman. Kau tidak pernah benar-benar aman sama sekali.

Kau berusaha menyembunyikan dirimu, menghilangkan segala bukti, mencegah orang melacakmu.

Namun jejakmu masih terlihat dimana-mana tanpa pernah kau sadari.

Kau berusaha keras untuk menyimpan rahasia, untuk mencegah orang lain tahu segalanya tentangmu.

Namun terkadang dirimu secara tidak sadar membuka apa yang seharusnya menjadi rahasia tersebut.

Kau berusaha menutup rapat-rapat akses untuk orang lain terhadap kehidupanmu.

Siapa sangka, itu hanya membuatmu terjebak dan tertahan dalam kesendirianmu.

Apakah rasa aman adalah hal yang mungkin bisa didapatkan oleh seseorang?

Secerdas apapun dirimu untuk menutup dan menghalangi akses dari orang lain,

Jauh di dalam hatimu kau tahu bahwa masih ada celah bagi mereka memasuki duniamu.

Haruskah kau mencemaskan hal itu? Mengapa kau tidak istirahat saja?

Barangkali semua yang kau khawatirkan itu hanya sekadar prasangka buruk.

Atau mungkin kau sudah cukup menerima kenyataan tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Tidurlah. Siapa tahu itu hanya khayalanmu semata.

Minggu, 23 April 2023

Satu Hari, Satu Posting

Ini adalah sebuah tantangan masa kini dimana seorang penulis konten dituntut untuk aktif dan rajin menulis konten yang ada.

Untuk mereka yang menulis tanpa terikat dunia kerja, menulis adalah sebuah cara melepaskan diri dari segala rasa jenuh. Mereka menulis di tempat yang bebas tanpa ada aturan yang mengikat. Beberapa diantaranya menulis seenaknya untuk memuaskan diri mereka, beberapa lainnya berhati-hati untuk menulis dengan memastikan bahwa tulisan mereka berkualitas dan menjangkau banyak pembaca.

Beberapa orang hanya ingin menulis untuk dirinya sendiri, sehingga mereka memutuskan bahwa semua yang ia tulis khusus hanya untuk dirinya dan biarkan dirinya sendiri saja yang tahu. Barangkali juga ia ingin bebas tanpa ada aturan mengenai apa yang harus dilakukan.

Sisanya adalah orang yang berhati-hati dan melakukan riset untuk mendapatkan informasi yang tepat dan sah, sehingga isinya tidak sekadar basa-basi atau salin-tempel semata. Mereka berharap bahwa tulisan yang dibuat bisa mendatangkan perhatian banyak orang.

Namun, ada juga mereka yang terikat dengan dunia kerja. Mereka tidak bisa menulis sesuai keinginan mereka dan terkadang harus melakukan apa yang diminta oleh atasan, meski mereka tidak benar-benar menguasai materi tersebut atau mereka tidak berminat sama sekali terhadap bahasan yang diberikan. Kadang-kadang, ada juga mereka yang tidak suka namun tetap melakukannya karena tidak ada pilihan lain. Menyalin kadang menjadi cara cepat untuk produktif tanpa memikirkan kualitas dari tulisan tersebut.

Saya adalah orang yang kurang aktif menulis. Sulit sekali untuk menemukan ide mengenai apa yang harus ditulis dan diposting. Blog yang saya miliki pun sepi peminat selain karena saya yang kurang aktif juga karena tidak ada yang istimewa disini. Saya tidak mengharapkan adanya kehadiran orang yang mau membaca disini, walaupun kadang-kadang saya juga menginginkannya.

Sekarang, dengan saya terikat di dunia kerja, saya harus berusaha untuk aktif menulis. Kadang-kadang saya tidak bisa memikirkan kualitas karena harus produktif. Namun, saya juga perlu berhati-hati karena bisa saja ada yang mengecam dan membenci tulisan saya.

Sudah saatnya bagi saya untuk keluar dari peristirahatan. Blog ini akan saya coba hidupkan kembali dengan tulisan sebebas-bebasnya versi saya.

Satu hari, satu posting. Itulah target yang harus dicapai untuk saya sendiri di blog ini.


Sabtu, 22 April 2023

Terlalu Banyak Maaf

Hari raya Idul Fitri kembali tiba. Inilah saat dimana umat Muslim merayakan apa yang disebut sebagai kemenangan. Setelah sebulan berpuasa, sudah saatnya untuk benar-benar berbuka dan kembali kepada cara seperti awal. Kita dianggap kembali suci, bersih, dan memenangkan pertarungan sengit melawan lapar, haus dan hawa nafsu.

Kemudian datanglah hari dimana banyak orang berpakaian dan tampil baru, menyajikan makanan dan minuman yang menggugah selera, hingga saling berkunjung antar keluarga untuk saling memaafkan satu sama lain.

Bagian memaafkan ini yang akan saya beri sorotan, karena saya memiliki suatu masalah berhubungan dengan hal ini.

Mungkin kalian sudah tahu, atau belum tahu, atau juga tidak mau tahu. Saya seringkali menutup diri, mengasingkan atau menghilangkan diri, dan memilih untuk diam di dalam keramaian. Ketika orang lain bisa asyik berbicara satu sama lain, bahkan bisa bercanda dan bercerita. Saya hanya bisa terdiam untuk menatap mereka dan memperhatikan apa yang mereka bicarakan. Maksudnya, sejujurnya saya ingin sekali melibatkan diri dalam percakapan mereka, namun saya khawatir hanya dianggap sebagai pengacau dan perusak suasana.

Ketika saya bertamu kepada sanak keluarga yang masih ada, saya bisa melihat adanya saudara sepupu hingga keponakan yang berkumpul. Mereka terlihat asyik menurut pandangan saya. Kemudian saya dan keluarga pun datang kepada mereka dan memohon maaf lahir dan batin. Disini saya merasakan sebuah kejanggalan.

Bagaimana bisa saya memohon maaf lahir dan batin kepada orang yang tidak benar-benar saya kenal? Apa maksudnya? Apakah mereka benar-benar mengetahui siapa saya? Saya sulit untuk bisa mengenal baik mereka dan saya datang untuk memohon maaf kepada mereka tanpa mengetahui maksudnya. Saya jadi bingung sendiri tentang mengapa harus memaaafkan mereka untuk hal yang saya dan mereka sendiri tidak ketahui?

Sebagai orang yang juga kurang terbuka dan selalu berusaha menutup diri rapat-rapat terhadap apapun, saya sendiri mempertanyakan mengapa saya harus memohon maaf secara lahir dan batin kepada mereka. Saya merasa bahwa seharusnya hal tersebut hanya bisa dilakukan apabila mereka mengetahui apa yang terjadi, masalah yang dihadapi saya, hingga latar belakang dari permasalahannya.

Saya tidak menolak kenyataan jika saya memang salah. Seringkali menghindar, kurang komunikasi, suka menyendiri, tidak nyaman di depan orang banyak. Masih banyak kekurangan lainnya yang tidak saya sebutkan disini, namun kalian dapat menilai sendiri apa saja yang menjadi masalah dalam diri saya.

Mungkin, sebaiknya saya memutuskan untuk tetap memaafkan. Memaafkan atas diri saya yang selalu menolak ajakan hingga terus menghindar, tidak berani untuk mengutarakan perasaan, lemah secara fisik hingga mental, terlalu fokus terhadap dunia fantasi saya sendiri dan lain-lain. Rasanya memang janggal, namun saya merasa bahwa tetap memaafkan itu sangat penting untuk menyembuhkan atau setidaknya mengurangi luka di hati dan pikiran.

Sepertinya saya mengucapkan terlalu banyak maaf. Kelihatannya memang menjadi tidak berharga, namun saya melakukannya untuk mengobati rasa sakit yang saya alami dan membuat saya belajar untuk memahami apa saja kekurangan saya yang harus diperbaiki.

Selamat Idul Fitri dari Saya yang masih berusaha untuk bangkit.