Di liburan ini, di hampir setiap hari ini, aku tidak pernah bisa memikirkan apa yang harus kulakukan kecuali hanya diam di rumah dan memandangi layar komputer seharian, atau memainkan handphoneku, atau tidur. Banyak waktu yang telah hilang karena semua itu, tapi aku juga terasa berat untuk meninggalkannya.
Hujan pun turun di malam ini. Tidak deras dan kencang, namun menyejukkan rasa panas di jiwa. Ditemani lagu jazz yang tidak biasanya kusuka, namun kini bisa menenangkan aku. Malam ini aku kembali lagi seperti semula. Kembali lagi dalam kebiasaan harianku yang sering disebut kerja. Kerja tak penting, kerja tanpa bayaran, kerja tak berguna, mungkin begitulah kalau orang bilang aku bagaimana.
Beberapa hari ini kupandangi handphoneku, kucari nama-nama teman SMP maupun SMA ku, baik yang kukenal maupun tidak kukenal. Lebih banyak nama perempuan, karena aku memang mengagumi mereka. Yang kukenal, mereka kini berubah. Untuk teman SMP yang lama tak kutemui, aku tidak pernah tahu bagaimana mereka sekarang, tapi yang pasti mereka jauh lebih baik dari aku. Mereka lebih dewasa, lebih mampu menentukan pilihan, lebih terbuka, dan banyak kelebihan lagi dalam berbagai hal yang tentunya jauh lebih baik dariku.
Kupandangi pula foto-foto teman SMA ku. Tidak banyak yang kuketahui tentang namanya, makanya dengan berbagai cara kucari siapa nama dia, bagaimanakah rupanya dia, hingga aku pun tahu sosok yang selama ini sering kulihat namun tidak pernah kuketahui namanya, karena aku menyadari bahwa aku tidak pernah punya waktu untuk mengenalkan diriku kepadanya. Ya, semua ini terjadi karena aku tidak yakin, aku tidak percaya diri, dan aku merasa bahwa aku tidak mungkin berguna baginya.
Kulihat foto-foto siswi SMA yang sering aku lihat di sekolah, ia tampak cantik dan menarik. Sejujurnya aku mulai jatuh cinta kepada mereka. Namun, itu pun tidak berguna karena kebanyakan diantara mereka telah mendapat orang yang lebih baik dan mampu membuatnya bahagia, meskipun ada yang hanya sementara. Aku terus melihat foto-foto mereka, ada yang menunjukkan liburan mereka. Aku merasa iri kepada mereka. Bagaimana mereka melakukannya? Mengapa mereka bisa pergi liburan ke tempat yang jauh dan indah, sementara aku hanya menghabiskan waktu di rumah?
Bagiku, mereka adalah orang-orang yang jauh lebih mengetahui bagaimana cara mengatur diri mereka sendiri. Mereka mampu memikirkan apa yang perlu sdilakukan. Mereka juga bisa memilih mana yang benar dan mana yang salah. Dan pada akhirnya aku mulai tahu, mereka adalah orang-orang yang memiliki masa depan yang jelas, dan tahu apa yang mereka perbuat selanjutnya. Sejujurnya, aku ingin tahu lebih banyak tentang mereka, bagaimanakah sifat mereka, apakah mereka baik atau tidak, itulah yang sangat ingin kuketahui. Tapi aku tak mampu mengungkapkannya ke mereka, sehingga hanya inilah yang bisa kulakukan. Aku percaya bahwa mereka adalah orang yang baik. Aku percaya itu.
Ya, aku selalu memiliki banyak waktu untuk mengagumi, dan aku berharap untuk bisa memiliki mereka, tapi sepertinya itu sulit, bahkan tak mungkin bagiku. Dan pada akhirnya aku terus hanya memandangi mereka. Entah sampai kapan harus begini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar